Bissmillah,
Assalamu'alaikum
sore hari menjelang buka puasa..
ingin menulis untuk menunggu waktu buka, ga tau mau nulis apa sebenarnya, tapi saya ingin nulis. gimana donk.. jadi gado-gado sepertinya tulisan ini.
baik, pertama. tentang kakek nenekku dari pihak emak. tepatnya almarhum/mah kakek dan nenek, yang ku rindukan saat ini ketika bulan puasa tiba, apa lagi tadi pagi si emak menceritakan tentang mereka. mm, teringat di kala diri ini masih mungil, lebaran pulang kampung. rumah panggung, kakek yang duduk di anak tangga seakan tau cucu2nya mau datang. dan sepanjang yang saya ingat dulu, dari tahun ketahun setiap kami pulang kampung si kakek selalu dalam posisi yang sama. duduk di anak tangga depan rumah panggung, seakan akan ia tak bergerak sepanjang tahun, tapi tampilan rumah sederhana itu selalu berubah-ubah, warnanya, terasnya atau apalah.. tetapi tetap tidak menghilangkan bentuk aslinya.. huhu rindu rindu..
tentang kampungku, tepatnya kampung emakku. tanjung batu. rumah nenek saya berada didaerah parit wagio. kenapa disebut parit, itu karena se panjang mata memandang, parit membentang. tapi parit bukan sembarang parit, sebenarnya lebih kesungai, karena fungsinya hampir sama kayak sungai, untuk nyuci dan mandi tapi tidak lebar (sempit/kecil) makanya disebut parit. nah.. parit ini letaknya di depan rumah. jadi begini deskripsinya. ada sebuah jalan yang kanan kirinya rumah-rumah tetapi wilayah rumahnya sangat lebar, dari rumah satu ke rumah lainnya ada yang dipisahkan dengan kebun karet kalo teriak manggil tetangga pake toa' baru bisa dengar. nah jadi, dipinggir jalan itu ada parit yang panjangnya sepanjang jalan. jadi jalan dan parit berdampingan (kebayangkan). dari jalan mau masuk ke halaman rumah ada jembatan kecil untuk melewati sungai itu. jadi setiap rumah punya satu jembatan. kemudian masuk kehalaman rumah, tentang halaman rumah ini hadirin sekalian. jika berminat mengayuh sepeda ontel milik kakek dan berkeliling halaman depan, dua putaran saja, sudah cukup membuat anda keringatan. luasnya bukan main. hampir disetip rumah betengger pohon kelapa di halamn rumahnya. jadi jika anda lelah bersepeda ontel ria maka mintalah Bapak anda untuk mengambilkan kelapa muda dan memotongnya ala pantai dan nikmatilah nikmatnya kelapa muda itu. saya pernah mencobanya. nikmat .
kemudian, di sebelah kanan rumah dengan jarak beberapa meter, ada hamparan kebun nanas yang panen tiap minggu, dan nenek akan dengan senang hati membuat air buah nanas untuk cucu2nya yang lucu. di sebelah kanan rumah agak kebelakang, ada kamar mandi beratapkan daun kelapa kering dan berdinding sulaman daun (lupa nama daunnya). sebelah kiri rumah agak kebelakang ada kandang ayam dan kambing serta pohon kapas dan jeruk nipis.
nah.. bagian yang hampir tidak terjamah olehku adalah belakang rumah. ada hamparan kebun karet. luas. ujung kebun itu berada di ujung kampung sebelah. dimalam hari kebun itu suram. seperti hutan terlarang milik sekolahnya Harry Potter. tetapi saya pernah berkunjung di ujung kebun itu, karena ada deretan pohon rambutan disana. pernah suatu ketika, di pagi hari, kami para cucu2 yang lucu berbondong-bondong menuju pohon-pohon rambutan yang buahnya telah tumpah ruah. dengan membawa tudungsaji kami siap beraksi. panen rambutan. tudungsaji besar itu kami isi penuh dengan rambutan. jadilah, pagi itu kami sarapan buah rambutan yang merah merona. maknyus...
oke, selanjutnya.. tentang menu ta'jil hari ini. mendoan tempe sambel kecap cabe rawit. dahsyat. menu2 lainnya kalah deh pokoknya..
wah.. kenapa tentang makanan semua ni tulisannya, hoho. maklum detik detik mau buka puasa. ^^
udah ah..
ga tau lagi mau nulis apa.
cukup sekian tulisan yang bisa saya tuliskan kali ini, insyaAllah kita akan ketemu lagi dilain waktu..
terimakasih
wassalamu'alaikum
^^
0 komentar:
Posting Komentar