Pages

Sabtu, 08 Januari 2011

EVALUASI MADRASAH KAMMI

KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) seperti yang kita tau adalah organisasi kader dan organisasi pergerakan, semua bentuk aktivitas atau kegiatan disusun secara sistematis dan terpantau untuk mengupayakan lahirnya kader-kader berkualitas. Seperti yang tertulis sebagai visi gerakan KAMMI yang saya rasa sama-sama telah kita hafal. Tapi apakah visi hanya sekedar visi, tanpa upaya dari diri kita untuk benar-benar mewujudkannya. Coba muhasabah tentang kita saat ini.

Setelah mahasiswa dinyatakan lulus DM1 maka dengan serta merta ia akan masuk kedalam database KAMMI sebagai kader, untuk itu kaderisasi akan menyediakan sarana untuk meningkatkan kualitas kader secara berkesinambungan dan Madrasah KAMMI adalah salah satunya. Pada mulanya Madrasah KAMMI dibagi menjadi dua, yaitu Madrasah KAMMI Khas dan Madrasah KAMMI klasikal. Dimana Madrasah KAMMI Khas inilah yang biasa kita sebut Liqo dan Madrasah KAMMI klasikal yang pada Komisariat Batam dilaksanakan seminggu sekali setiap sabtu siang. Didalam Manhaj terdapat 54 materi yang harus dibahas pada MK baik Khas ataupun Klasikal, atau tidak menutup kemungkinan akan diulang berkali-kali pada MK Khas dan MK Klasikal.

Pada dasarnya bukanlah MK yang membutuhkan kader untuk mengunjunginya tiap pekan tapi sesungguhnya kaderlah yang membutuhkan MK sebagai sarana untuk peningkatas tsaqofah agar menjadi pemuda-pemudi yang berkualitas. Nyatanya, masih banyak kader-kader yang menganggap sepele sarana ini. Tiap pekan presentase kehadirannya selalu naik turun atau bahkan cenderung turun dan tidak naik-naik.

Saya sangat memberikan apresiasi yang besar kepada mereka-mereka yang dapat mengatur waktunya sehingga bisa rutin menghadiri MK klasikal tiap pekannya. Tapi satu hal yang saya khawatirkan adalah pertemuan yang diharapkan sebagai sebuah forum iman dan ilmu ini tidak meninggalkan makna sama sekali pada diri kader. Pada mulanya Datang dan duduk diruangan diniatkan untuk mendengarkan materi yang akan disampaikan, tetapi ketika sampai ditengah jalan niat itu berubah haluan dan setanpun menggoda kekokohan niat itu dengan menimbulkan hasrat untuk mengobrol, bercengkrama atau bahkan cekikikan (tertawa-tawa tak karuan). alhasil, jadilah forum riuh dengan suara ustadz ceramah didepan dan peserta MK ngobrol dibelakang, sungguh sangat tidak kondusif untuk dijadikan media peningkatan kualitas. Kondisi semakin diperparah ketika hampir semuanya tidak focus dan semakin mengabaikan materi yang disampaikan, seakan ustadz yang didepan berkoar-koar tanpa makna. Jika sekali-kali mengomentari suatu hal tentang yang disampaikan atau tertawa ringan ketika pemateri menyampaikan sesuatu yang lucu, saya rasa wajar saja untuk menghilangkan kekakuan pada forum. tetapi melakukan hal-hal yang tidak berhubungan dengan forum saat itu saya rasa sangat disayangkan sekali mengingat banyak yang kita sia-siakan. Kaki pun diselonjorkan kedepan seolah-olah belum mendapatkan materi tentang adab-adab berada di forum, tetapi jika memang belum dapat saya sarankan untuk me-requestnya sekarang juga ataupun bisa mencari tau sendiri dengan fasilitas pengetahuan yang ada dimana-mana. Berusahalah menjadi sosok yang mandiri, mencari, jangan hanya bisa mengharap.

Disetiap proses belajar mengajar kita tau bahwa salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan pemahaman tentang apa yang disampaikan adalah dengan mendengarkan, menulis dan membaca ulang. Tetapi saya rasa ini tidak berlaku pada kader-kader hari ini, karena saat ini kader telah memiliki daya serap yang luar biasa dan daya ingat yang tak tertandingi serta muatan memory otak yang melebihi kecanggihan computer yang paling canggih sekalipun. Subhanallah, Ini bisa dilihat ketika disampaikan materi tidak ada proses pencatatan disana, tidak ada pena, tidak ada kertas, tidak ada pengulangan membaca, tapi yang ada hanya tatapan khusyuk ke sang pemateri seolah-olah terpesona pada sosok yang berada didepan. Tatapan itupun entah tatapan kosong atau berisi, tapi saya harap tatapan penuh makna. dan hati saya kembali lega ketika saya kembali diyakinkan bahwa semua yang hadir telah mengerti tentang apa yang telah disampaikan, terbukti ketika sesi Tanya jawab tidak ada yang bertanya. Saya rasa itu bukti bahwa daya serap dan daya ingatnya benar-benar bekerja dengan baik.

Wallahu’alam biishawhab.

Catatan ringan dari seseorang yang tidak lebih baik dari antum. Dari kita untuk kita.

Sabtu, 08 januari 2011, 11:50 PM.