Pages

Minggu, 21 Maret 2010

Jaket biru KAMMI Malang (CoPas dr FB:)

oleh : Andrik Prastiyono

Sore itu, KAMDA lumayan hangat. Meski garis-garis lurus air membelah bumi. Diiringi senja yang tampak semakin pekat dan udara yang dingin, segelintir orang duduk asyik berdiskusi. Bukan tema politik, bukan tentang nikah, bukan tentang reformasi bukan..bukan tentang tema-tema yang biasa identik diobrolin anak KAMMI. Kali ini terjadi “perselingkuhan” tema dari yang semula akan berdiskusi tentang hukum, menjadi tentang “Jaket”. Hanya tentang jaket.
Bukan tanpa alasan, kita hanya ga ingin berdiskusi mengenai sesuatu yang kita ga ada kepahaman tentangnya. Itung-itung kita komitmen dengan gerakan intelektual profetik yang menginginkan setiap tindakan atau diskusi berdasarkan data dan fakta serta dibumbui analisis yang segar. Tapi bukan berarti kita tidak mau membahas tentang hukum, kita menyepakati akan membahasnya dalam tempo sesingkat-singkatnya.

Diskusi dimulai dengan pertanyaan iseng “boleh ga sih selain KAMMI make jaket KAMMI?” Seorang ukhti memulai diskusi dengan menyampaikan bahwa jaket KAMMI jangan dibatasi hanya untuk kader KAMMI saja. Soalnya dari pengalaman pribadi beliau, jaket KAMMI itu dah puya kharisma sendiri. Buktinya temennya kalo make jaket KAMMI itu malu kalo masih punya sikap yang gimana gitu…? Intinya dengan make jaket KAMMI, temannya merasa lebih pede and bener-bener ngerasa gimana githu…? (pemakaian “gitu” untuk menjelaskan perasaan yang ga bisa diungkapin kata-kata-red). “make jaket KAMMI tuh lebih heroik”, ungkap seorang akhwat menguatkan. Lagian kalo jaket KAMMI boleh dipakai orang yang ga pernah ikut DM, kan lumayan bisa nambah profit.
Semua sepakat? Ga juga. Beberapa menganggap jaket biru KAMMI Cuma boleh dipakai orang-orang yang udah ikut DM I dan mengkhawatirkan penyelewengan pemakaian jaket KAMMI. Dia pernah nemuin orang make jaket KAMMI buat pacaran (nah lho?). yang ga sepakat jaket KAMMI dipakai sembarang orang karena merasa jaket KAMMI itu merupakan simbol dan identitas organisasi, jadi ga boleh seenaknya dong orang lain make.
Ada yang mencoba mengambil jalan tengah, jaket KAMMI mungkin suatu saat akan menjadi bagian dari kepemilikan publik. Mungkin nanti kalo ada yang ga punya jaket KAMMI kita teriakin “ga gaul banget sih …..” (tentu tanpa anarkis, karena anarkhi bukan KAMMI). Senada dengan pendapat ini, seorang akhwat bilang jaket KAMMI bisa dipakai buat Syiar KAMMI, lumayan kan kita bisa bikin iklan berjalan tanpa bayar alias gratis. Karena jaket KAMMI banyak yang pake. Tapi bukan tanpa catatan, kita kudu selektif untuk menghindari kejadian yang ngga-ngga. Alasan penguat lainnya, kalo yang make jaket kudu DM I, gimana kalo ada yang kedinginan terus butuh jaket? Masak harus ditanya “ente dah ikut DM I belum?” wuihhhh…ga punya perikemanusiaan kan, melanggar Muqadimah UUD 45.

Diskusi kemudian bergulir seputar pertanyaan tentang dampak kebanggaan kepemilikan jaket KAMMI terhadap persatuan ummat? (hayo..nyambung ga?). Rata-rata sepakat bahwa kebanggan terhadap jaket KAMMI ga menghalangi proses persatuan dan kebangkitan ummat. Bangga dengan jaket KAMMI tidak lantas membuat orang-orangnya anti kritik dan persatuan.
Waktu nambah sore, beragam catatan seputar jaket KAMMI Biru Malang terus bertambah. Tentang boleh tidak orang lain make, tentang penyelewengan jaket KAMMI, tentang penjagaannya, tentang perasaan “gimana gihu loh” waktu make jaket KAMMI, tentang bisa ga kelusuhan jeket jadi tanda dia aktivis tulen KAMMI, tentang sikap pemakai jaket, tentang kebanggan yang mulai pudar, tentang kebangkitan ummat, tentang “kader jaket”, tentang persatuan, tentang cinta dan sebagainya.
Ada baiknya lemparan seorang ukhti jadi renungan penutup, kita seharusnya terus memperbaiki diri kita sendiri, sehingga secara tidak langsung jaket juga mewakili sifat shaleh orangnya. Artinya kelak orang akan mikir berkali-kali untuk bersikap “tidak layak” ketika make jaket KAMMI. Kita ga perlu bikin dewan adat aturan make dan yang lainnya, karena keshalehan diri kita sudah menjadi penjaga dari penyelewengan terhadap penggunaan jaket. Yang lain ngingetin; jangan jadi aktivis jaket, Cuma make jaketnya aja tapi ga mau peduli ama kondisi KAMMI.
Rame-rame make jaket KAMMI yuk..biar lawan gentar, biar KAMMI makin berkibar, biar mereka tahu kalo anak KAMMI itu pinter, nepatin janji, profesional, pantang “eksklusif”, anti kere aktif alias ga bergerak bin pasif. Akhirnya biarkan mereka tahu “Isyhadu bi anna muslimuun, Saksikanlah saya seorang muslim……lewat para pemakai jaket KAMMI…lewat kita…
Gimana duhai para pemilik jaket KAMMI, dipake lagi dong jaketnya, dikibarkan lagi dong ide-idenya, disemai lagi dong perhatianya sebab kita bukan; Kader Jaket apalagi Penakut (titik)

0 komentar:

Posting Komentar