Pages

Kamis, 18 Agustus 2011

BELAJAR DARI PEDANG ALLAH

Bismillah,

Ia dijuluki Saifullah (pedang Allah). Kekalahan kaum Quraisy pada perang badar merupakan pintu gerbang hidayahnya. Ketika perang badar beliau adalah komandan pasukan kaum Quraisy, pada saat itu beliau membawa pasukan yang banyak, melawan pasukan kaum muslimin yang hanya berjumlah sepertiga pasukannya. Tapi kemenangan justru diraih oleh pasukan yang jumlahnya hanya sepertiga itu. sekali lagi, kekalahan kaum Quraisy pada perang badar mengantarkan beliau pada hidayah keislamannya. Beliau komandan pasukan perang yang memiliki stategi-strategi perang yang jitu, dapat keok pada sebuah keajaiban tentang kekuatan 300 pasukan mengalahkan 1000 pasukan.

Adalah Khalid bin Walid. Si pedang Allah, pemilik strategi perang yang jitu, mendapatkan hidayah dari kekalahan pasukan yang ia komandoi.

**

Ketika masa kepemimpinan Abu bakar ia diamanahi untuk menjadi pemimpin pasukan perang, semua perang selalu dikomandoi olehnya dan selama itu pula pasukan mujahidin selalu mendapat kemenangan. Sebagai pemimpin pasukan, ia selalu berada dibarisan paling depan ketika pasukan mujahidin kembali dari medan perang yang kepulangan mereka akan disambut oleh kaum muslimin. Kaum muslimin akan berdiri disepanjang jalan untuk menanti para pasukan-pasukan mujahid itu. seperti halnya Yusuf Kalla dan Briptu Norman ketika kembali kekampung halaman mereka, seluruh masyarakat kota mereka tumpah ruah dijalan untuk menyambut sang “pahlawan” kampung mereka. Seperti itulah yang terjadi setiap pasukan mujahidin pulang dari medan perang. Sambutan untuk para pahlawan agama.

Sahabat Umar dapat berfikir dari sisi yang berbeda dalam menanggapi kesuksesan karir sang pedang Allah. Umar bin khatab mengkhawatirkan jika Khalid selalu diposisikan sebagai pemimpin pasukan dimana pasukannya selalu mendapatkan kemenangan tidak menutup kemungkinan kaum muslimin akan syirik kecil, yaitu berfikir bahwa kemenangan pasukan mujahidin diperoleh dari Khalid bin Walid. Kalau dituangkan dalam bahasa sekarang mungkin bisa berbunyi seperti ini “kalau pemimpin perangnya Khalid udah pasti menang deh” kemungkinan inilah yang ingin dihindari oleh Umar bin Khatab, sehingga pada saat kepemimpinannya ia memosisikan Khalid bin Walid tidak lagi menjadi pemimpin pasukan melainkan menjadi tukang pembawa pedang. Jika dijabatan yang dulu Khalid selalu berada dibarisan paling depan ketika kembali dari medan perang sehingga yang dilihat pertama kali oleh kaum muslimin adalah dirinya, tapi kini ia berada dibarisan paling belakang sehingga keberadaannya pun tak dipedulikan orang-orang.

Kondisi ini diketahui oleh kaum Quraisy, sehingga pemanfaatan kondisi pun tak mau mereka lewatkan. Kaum Quraisy menawarkan kepada Khalid bin Walid sebuah tawaran yang cukup menggoda iman. Kaum Quraisy berkata “hai Khalid, bergabunglah bersama kami, kami akan memosikan engkau sebagai pemimpin pasukan kami, bukankah Umar telah menghinamu dengan memposisikan engkau sebagai pembawa pedang padahal engkau adalah komandan yang handal?” kemudian dengan tegas dan percaya diri Khalid bin Walid berkata “aku berperang bukan karena Abu bakar, aku berperang bukan karena Umar bin Khatab, tapi aku berperang karena Allah”.

Akhirnya, Khalid bin Walid menemukan jawaban kenapa dulu pasukannya yang jumlahnya tiga kali lebih banyak bisa dikalahkan oleh pasukan muslimin, karena mereka berperang bukan karena Muhammad tapi mereka berperang karena Dzat yang menciptakan Muhammad. Lainhalnya dengan pasukan Quraisy yang berperang semata-mata karena nafsu duniawi.

Dimanapun posisinya Khalid bin Walid selalu memberikan kontribusi yang terbaik dan maksimal untuk agama ini. Tak peduli mendapat sanjungan taupun tidak, tak peduli dilihat orang ataupun tidak, tak peduli berada paling depan ataupun paling belakang. Dan bagaimanakah kita hari ini? Sudah selayaknya kita belajar dari sang pedang Allah ini. Bergerak dan bekerja karena Allah, bukan karena siapa-siapa dan bukan karena apa-apa. Hanya semata-mata untuk meraih keridhoanNya. Wallahu’alam.

Selamat bergerak dan bekerja. Semoga kita termasuk orang-orang yang meletakkan segala kegiatan untuk mencapai keridhoanNya. Selamat menjalankan proker.

Surat cinta untuk pengurus dan seluruh kader KAMMI Komisariat Batam, catatan ringan sepulang rapat dan ifthar jama’I bersama BPH. Ditulis dengan penuh cinta disertai dengan semangat perang badar, perang uhud, serta semangat kemerdekaan republik Indonesia. ^,^ 11 Agustus 2011 11.34 PM. MaTa

Sabtu, 06 Agustus 2011

Syukurku hari ini

bismillah

Alhamdulillah, punya kesempatan untuk kembali meng-update blog ini. alhamdulillah belum lupa bagaimana caranya posting tulisan dan alhamdulillah belum lupa ama password blog ini :)

alhamdulillah, sidang skripsi udah selesai walau refisi menumpuk :) dan belum dikerjain sampai sekarang

alhamdulillah, masih dipertemukan dengan ramadhan tahun ini

alhamdulillah masih diberi rezeki untuk ngisi pulsa modem sehingga bisa internetan lagi :)

alhamdulillah masih tersisa 1 biji martabak mini sisa buka puasa tadi untuk saya makan sekarang, karena lagi lapar

alhamdulillah mau dikasih keponakan bentar lagi

alhamdulillah hujan turun hari ini dengan derasnya...

alhamdulillah dagangan laris manis

alhamdulillah masih bisa kumpul ama teman2 seperjuang untuk ifthar jama'i hari ini

alhamdulillah masih bisa baca blog teman yang isinya tentang profokasi nikah

alhamdulillah pulsa tinggal 300 rupiah cukup untuk sms beberapa kali besok pagi

alhamdulillah leptop tua ini hidup lagi setelah tak mau bergerak beberapa saat

alhamdulillah lagi chat ama calon kader :)

alhamdulillah untuk segala nikmat yang tak terkira dan tak terbilang yang diberikan hari ini.


Kamis, 23 Juni 2011

Student camp. Bukan kemah biasa.


Bismillah

Tak terasa ujian akhir semester genap untuk tingkat SMA telah barakhir, sebagai pembuka liburan panjang kali ini Iqro’ Club mengadakan kegiatan motifasi. Iqro’ Club sebagai lembaga pembinaan akhlak pelajar mengambil momen ini untuk memperkenalkan urgensi tarbiyah dan indahnya ukhuwah. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari sabtu sampai ahad (18-19 Juni 2011) dipantai tangjung pinggir ini diikuti oleh pelajar-pelajar SMA dan sederajat yang notabenenya adalah pengurus Rohis sekolah masing-masing. Kegiatan yang bertajuk Student Camp ini diikuti oleh 108 peserta dari 7 sekolah di kota Batam.

Kegiatan diisi materi-materi keremajaan yang sifatnya memotifasi peserta untuk mencari makna tentang pemuda muslim sesungguhnya. Materi-materi yang disuguhkan adalah Manajemen Waktu, Manajemen Cinta dan Dunia Islam Palestina serta juga ada mentoring per kelompok yang dipandu oleh para mentor. Walaupun sekilas terlihat seperti kemah biasa tapi kegiatan ini jelas beda dengan kemah-kemah pada umumnya. Peserta dan panitia tetap harus menjungjung tinggi nilai-nilai islam seperti sholat fardhu tepat waktu, Tilawah Qur’an, dzikir al-matsurat, sholat Qiyyamul Lail serta kultum setiap selesai Sholat yang disampaikan oleh perwakilan tiap-tiap kelompok Ikhwan. Selain itu ada juga TimDis (Tim Disiplin) yang tugasnya adalah memantau perilaku peserta yang mencangkup interaksi Ikhwan-akhwat, perkataan, kerapian tenda, dll. Jadilah student camp iqro’ club ini bukan camp biasa.

Malam hari diisi dengan acara Haflah (api unggun) dengan menampilkan keterampilan tiap kelompok. Dan dini harinya, yang mungkin bagian yang paling berkesan, yaitu jurit malam. Setelah melakukan sholat qiyyamul lail dengan disinari cahaya bulan purnama, Para peserta diminta menyusuri daerah tepian hutan dengan seorang peserta lainnya dari kelompok yang berbeda. Ini bertujuan untuk mendekatkan peserta dengan peserta dari sekolah lain dan juga agar kembali mendekatkan peserta dengan Allah.

Hari kedua, satu kegiatan yang mungkin juga tak terlupakan. Outbond. Ini yang paling dinanti, baik peserta ataupun panitia. Dengan memanfaatkan hutan di sekeliling lokasi perkemahan, tim outbond dari Batam adventure Club menyulapnya jadi area outbond yang seru. Sedikitnya ada enam permainan yang di siapkan. Semua melatih kekompakan, kepercayaan, keberanian, dan daya tahan tubuh yang kuat. Itulah yang diharapkan dari keseluruhan kegiatan ini. Melahirkan generasi-generasi muda yang sehat Fisik, ruhani dah ruhiyah.

Acara di tutup dengan upacara penutupan yang dipimpin oleh ketua Iqro’ Club Batam Bapak Hasbullah. Penyerahan hadiah-hadiah dan penyampaian pesan dan kesan dari peserta. sebelum penutupan ada acara makan bareng dengan menu special.

Akhir kata, penyelenggara berharap semoga dari ke 108 orang peserta ini akan selalu menjadi pemuda-pemuda yang semangat dan senantiasa istiqomah. Sehingga untuk yang kelas XII semoga bisa menjadi panitia di tahun depan dan untuk yang masih kelas X dan XI akan tetap semangat ikut kegiatan ini ditahun depan..

Sampai jumpa tahun depan dengan acara yang semakin spektakuler. Dengan semangat baru. Dan keistiqamahan yang semakin mengakar. Semoga wajah-wajahnya kian bertambah bukan berganti. Yang pasti, jika ikut acara ini harus rela menerima konsekuensinya, yaitu semangat yang menggebu, percaya diri yang membuncah dan keimanan yang bertambah. Keep hamasah. (MaTa) ^,^










Jumat, 10 Juni 2011

Kemenangan Hati [catatan film Hati Merdeka]



Bismillah,

akhirnya seri terakhir dari triogi film merah putih di luncurkan juga. saya pun memilih untuk menontonnya. ada 3hal yang membuat saya ingin menonton film ini. pertama, saya telah mengikuti seri-seri sebelumnya. kedua, saya suka film tentang perang. ketiga, saat ini saya benar-benar butuh hiburan ditengah-tengah gigitan tugas akhir.

berusaha mencari ibroh dari setiap apa yang saya tonton. itu yang saya pikirkan setiap saya merencanakan menonton agar tidak ada yang sia-sia dari setiap yang saya lakukan. dan saya pun merangkum beberapa point dari film ini.

dipembukaan film kita sudah disuguhi kisah rela berkorbannya pahlawan cilik bernama Budi. ketika ia tertangkap sedang memata-matai Belanda, ia ketahuan. sang kapten yang memantau dari jauh harus mengambil keputusan untuk menembak. Budi pun mengiyakan. resiko terbesar adalah Budi tertembak, tapi Budi tau betul makna pengorbanan dalam sebuah pencapaian misi. dan Budi pu tertembak. gugur. selanjutnya ketika sang kapten (Lukman Sardi) dan timnya di beri misi untuk membunuh kolonel Belanda. Amir (kapten) dengan tegas mengatakan "kami tentara bukan pembunuh". berperang memang tugas tentara. tujuannya untuk meraih kemerdekaan. tapi jika dalam perjalanan tugasnya harus ada yang dibunuh ya memang seperti itulah realitanya. tetapi bukan langsung tertarget pada pembunuhan. dan ketika akhirnya Amir memilih untuk meletakkan pangkat kaptennya dan pulang kerumah, tentu saja sang istri bahagia apa lagi ia sedang hamil tua. naluri manusia biasa adalah ingin ditemani suami saat melahirkan. tapi ia menyadari suaminya mungkin memang terlahir untuk menjadi tentara. akhirnya iapun menyuruh suaminya untuk menyusul rekan-rekannya yang sudah dalam perjalanan menuju misinya. disini bisa kita lihat kerelaan meninggalkan "nikmat dunia" demi kepentingan orang banyak. mungkin kita pernah mendengar kisah sahabat yang tidak mengikuti perang uhud. atau kisah Hanzhalah radhiyallahu anhu yang jenazahnya dimandikan oleh malaikat karena syahid masih dalam keadaan junub. semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah-kisah mereka.

selanjutnya, ketika konflik demi konflik mewarnai tim kecil ini mereka tetap merasakan bahwa mereka masih membutuhkan jama'ah, karenanya mereka masih tetap solid. kemudian tentang strategi. ini juga penting. dan digambarkan pada film ini betapa pentingnya strategi. setelah perang demi perang terjadi. akhirnya sang target yang harus dibunuh pun sudah di depan mata. dan Thomas yang memiliki dendam karena kolonel tersebut telah membunuh keluarganya paling berantusias untuk menuntaskan misi ini. membunuh sang kolonel.

terjadi gejolak batin sang prajurit bahwa mereka adalah tentara bukan pembunuh. ketika Amir (kapten) memanggil namanya untuk berusaha menenangkan Thomas. akhirnya Thomas melepaskan keinginan untuk membunuh kolonel tersebut. karena kolonel itu juga tidak akan bisa melawan karena sudah terluka dan tidak memiliki senjata.

di akhir inilah terlihat makna dari judul film ini "Hati Merdeka". untuk meraih kemerdekaan hati bukanlah dengan cara membalas dendam atas kejahatan yang telah orang lain perbuat ke kita. tapi kemerdekaan hati yang sesungguhnya adalah ketika kita bisa mengendalikan emosi atau menguasai hati kita untuk kita tata dengan baik. itulah kemenangan hati yang abadi.

film ditutup dengan kutipan kalam illahi, "dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia" (QS. Fussilat:34)

semoga kita termasuk orang-orang yang memiliki hati yang merdeka. tidak ada dendam. iri. dengki. dan segala penyakit hati lainnya. semoga kita temasuk orang-orang yang mendapatkan sinaran cahaya dari-Nya. Allahumma aamiin. (MaTa)
Wallahualam bishawab

Selasa, 07 Juni 2011

Kaos Kaki [indahnya jadi akhwat]


Bismillah,

Beberapa minggu terakhir Batamku yang panas nan gersang ini dilimpahkan salah satu rahmat-Nya yang indah, hujan. Jika hujan turun (dengan tanpa petir) saya selalu tersenyum, bahagia coi. Tapi kalau disertai petir agak nyengir jadinya. Terlepas dari hujan adalah salah satu waktu yang mustajab untuk kita berdo'a, hujan juga bisa menjadi terapi pikiran (bagiku). segudang penat yang dengan suka rela nangkring diotak dan punggung menjadi agak tersingkirkan dengan keindahan alunan rintik hujan (ceile). Untuk itu saya sampaikan, saya suka hujan, dengan segala macam pernak-perniknya.

Dan tentang akhwat, ada kesamaan antara hujan dan akhwat. suatu ketika hujan bisa turun rintik-rintik, agak lebat bahkan bisa lebat luar biasa. bisa sepintas lalu, sebentar, agak lama, dan lama banget. Tapi pelangi muncul setelah hujan. begitulah akhwat, lembut, tegas bahkan galak (hehe) bisa tiba-tiba begitu sensitif. Tapi disitulah indahnya jadi akhwat. terdapat pelangi dibalik lebatnya hujan dan dahsyatnya petir.

Tentang Akhwat dan hujan, ingin saya angkat sejak lama kisah ini, menunjukkan seberapa kuat idealisme sang pelangi. mengutip kisahku dihari minggu yang lalu. ketika beraktifitas ditemani dengan guyuran hujan. akhwat sejati biasanya kita lihat selalu ditemani dengan kaos kaki yang menutupi kakinya. berbagai model diluncurkan untuk menciptakan kenyamanan bagi yang memakai, dalam hal ini akhwat tentunya. dari yang model biasa, model jempol, kaos kaki wudhu, sampai berbagai pilihan warna. semuanya untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kesyiar'ian. ketika musim hujan tiba, idealisme pun diuji, akankah tegar menggunakan kaos kaki saat bepergian dengan resiko kaki basah dan tidak nyaman karena dibungkus dengan kaos kaki yang basah karena guyuran hujan atau genangan air. kalau stok kaos kaki lagi banyak, bisa membawa cadangan kaos kaki beberapa biji. tapi kalau kaos kaki masih tergantung dijemuran belakang rumah karena matahari tak kunjung mengeringkannya apa jadinya?! mau beli? kantong tipis, maklum aktipis yang lagi nahan pipis. alhasil, kejadian seperti yang saya alami hari minggu lalu pun sering terjadi. keluar rumah dengan kaos kaki kering, sampai dilokasi diskusi mingguan basah, dijemur, lalu agak kering, di pake lagi untuk menuju tempat pembantaian tugas akhir, basah lagi, karena masuk ruang berAC akhirnya agak kering lagi, tapi perjalanan masih harus dilanjutkan menuju tempat yang membahas nasib adik-adik SMA, eh basah lagi, duduk sebentar jadinya agak kering lagi, pulangnya dianter teman sampai simpang, menuju rumah jalan kaki dan akhirnya basah lagi. oh malangnya kakiku. mengkerut, keriput, kayak kulit siput. sengsara? tidak. justru bangga. masih punya rasa malu jika harus buka kaos kaki ditempat umum. merana? tidak juga. Alhamdulillah masih selalu ingat pada batas-batasan aurat wanita. dan semoga akan selalu seperti itu.

inilah indahnya jadi akhwat, begitu banyak pernak-perniknya yang unik, nyentrik tapi asik. nikmat bisa dirasa jika kita benar-benar bisa memaknai apa yang kita lakukan. senikmat makan coklat sebungkus besar sendirian. nikmat tak terkira. tiap gigitannya benar-benar dirasakan dan dinikmati (jadi pingin coklat). dan sebaliknya jika tak mengerti maknanya. apa jadinya? tak dapat menikmatinya.

untuk para akhwat, jangan pernah mengeluh karena kaos kaki baru ganti harus rela kotor terkena becek. jangan pernah ngeluh karena cucian kaos kaki jadi semakin menumpuk. karena semua pengorbanan selalu ada nilai. setiap kesabaran selalu berbuah keindahan. bukankah harus menunggu hujan untuk melihat keindahan pelangi?


Wallahu'alam bishawab

Jumat, 27 Mei 2011

PENGARUH PENDIDIKAN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER

Fenomena pencucuian otak oleh Negara Islam Indonesia (NII) yang akhir-akhir ini marak terjadi menjadi daya tarik tersendiri untuk diperbincangkan. Menjadi semakin menarik ketika target-target yang menjadi incaran NII dari kalangan pelajar sehingga membuat para orang tua semakin cemas. Walaupun dikatakan bahwa pada tahun 1962 pergerakan ini telah mati, namun gerak-gerik NII masih bisa kita lihat sampai saat ini bahkan pergerakannya pun sudah semakin luas hingga masuk ke kampus-kampus, sekolah-sekolah menengah atas sampai pada sekolah menengah pertama. Ketika dilihat pola pergerakan NII yang begitu rapi dan terkoordinir dengan sasaran adalah pelajar tingkat dini, ini mengingatkan kita pada strategi dakwah pada jemaah tarbiyah yang juga memiliki pola gerak yang rapi dan memulainya dari sedini mungkin.

Ini menggambarkan bahwa pengaruh pendidikan sangat besar untuk menggerakkan sebuah pemikiran. Ini jugalah yang harus kita sadari bahwa para pelajar nantinya akan menjadi kaum intelektual yang sangat dibutuhkan oleh lingkungan, maka sangat amat menguntungkan jika para penggerak-penggerak sebuah pemikiran adalah para intelektual yang berkarakter kuat sehingga pemikiran-pemikiran dari sebuah pergerakan itu akan tersampaikan dengan baik. Inilah yang membuat NII dan jemaah Tarbiyah sadar betul betapa berpengaruhnya pendidikan untuk pembentukan karakter umat. Semakin dini karakter-karakter itu dibentuk, semakin dini pula pribadi-pribadi yang berkarakter kuat akan lahir, yang kemudian menjadi kaum intelektual muda yang dapat berkontribusi besar dalam sebuah peradaban.

Pembentukan karakter dari pendidikan adalah dimana dalam pendidikan seharusnya terdapan point-point menitikberatkan pada pembinaan akhlaq (sifat), hal semacan ini yang dicontohkan oleh Rasulullah Salallahu’allaihi wasallam pada dakwah yang beliau lakukan pertama kali, yaitu memfokuskan membina akhlaq yang menghabiskan waktu 13 tahun. Tetapi dalam kurun waktu itu juga diberikan pengetahuan tentang hal-hal muammalat lainnya dan tetap focus utamanya pada akhlaq, kemudian orang-orang yang dibina itu dapat kembali membina umat secara luas, sehingga penggerak-penggerak yang sedang membawa misi-misi peradaban itu adalah orang-orang yang sangat idealis sehingga tidak ada keraguan bagi umat untuk meragukan apa yang ia sampaikan.

Untuk itu pendidikan berbasis karakter perlu kita terapkan sedini mungkin pada umat-umat saat ini, karena umat saat ini telah dihadapkan dengan Ghazul Fikr (perang Pemikiran) yang begitu parah sehingga sangat dibutuhkan pribadi-pribadi yang berkarakter kuat untuk menuntaskan perubahan. Jika lembaga-lembaga pendidikan belum menyadari tentang pentingnya hal ini, maka tugas orang-orang yang sadarlah untuk terjun kedunia pendidikan demi perubahan yang diharapkan, atau menciptakan lembaga-lembaga pendidikan baru yang berbasis karakter. Karena, diluar sana para perusak-perusak pemikiran kaum muda telah gencar melancarkan aksi penanaman pikiran-pikiran yang merusak pada para calon penerus peradaban, maka orang-orang yang sadar tentang pentingnya pembinaan akhlaq harus bisa “berperang” pada mereka yang juga mempunya misi menciptakan “dunia bobrok”. Semua itu bisa dikalahkan jika orang-orang yang sadar pentingnya pendidikan berbasis karakter itu bergerak bersama untuk menuntaskan perubahan, karena harapan itu selalu ada. Wallahu’alam bishawab.

Senin, 09 Mei 2011

Rayap Kecil


rayap kecil
menggrogoti tiang bangunan
bersihkan
usir pelan-pelan

tak mempan

rayap kecil
berbau wangi
berkain sari
indah sekali
tapi...
menusuk hati

kecewa
tak ada guna
merusak mata
dengan air mata

rayap kecil
oh rayap kecil
teganya kau

merusak cinta
dengan kemunafikkan

rayap kecil
akan merugi
karena hati
tak pernah kau cuci

rayap kecil
merusak tiang bangunan
bersihkan
tendang jangan sungkan
lakukan
jika kau tak merubah kemunafikan

jangan kecewa
jangan pernah kecewa
tak ada guna
karena selalu ada Dia
Sang Maha Pemilik Kata
(QS.Al Imran : 139)



Senin, 11 April 2011

di Vonis memiliki IQ rendah, setor hafalan tiap hari

sewaktu kecil dia pernah mengalami panas tinggi dan step sebanyak empat kali, itu yang akhirnya membuat dia divonis memiliki IQ rendah. dokter mengatakan perkembangan otak dan daya serapnya tidak akan seperti anak-anak lainnya.
benarkah?? dokter memang ahli di dunia kesehatan, jelas saja, karena harus kuliah minimal lima tahun untuk mendapat gelar dokter. tetapi vonis dokter bukanlah segalanya, masih ada Sang Maha Memvonis diatas sana. tidak ada yang tidak mungkin jika Ia ingin bertindak.

Zukrhufi, gadis remaja yang di vonis IQ rendah oleh dokter berhasil mematahkan vonis itu. ketika duduk di bangku sekolah dasar ia selalu masuk kederetan anak-anak yang rangking 10 besar. dan saat ini, di sekolah menengah pertama islam terpadu tempat dia menuntut ilmu, dialah pemegang nilai tertinggi di kelasnya. kesehariannya terlihat ia lebih cerdas dari teman-teman seusianya. dan sekarang si anak yang divonis IQ rendah telah melahab habis 1 juz untuk di hafalnya, sekarang ia masuk ke juz ke-2. setiap hari pasti ada hafalan yang ia setorkan walau pun hanya dua ayat..

Bagaimana dengan kita hari ini??
yang tidak pernah divonis memiliki IQ rendah..
bagaimana dengan hafalan kita ???

::cambuk untuk diri sendiri

Sabtu, 08 Januari 2011

EVALUASI MADRASAH KAMMI

KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) seperti yang kita tau adalah organisasi kader dan organisasi pergerakan, semua bentuk aktivitas atau kegiatan disusun secara sistematis dan terpantau untuk mengupayakan lahirnya kader-kader berkualitas. Seperti yang tertulis sebagai visi gerakan KAMMI yang saya rasa sama-sama telah kita hafal. Tapi apakah visi hanya sekedar visi, tanpa upaya dari diri kita untuk benar-benar mewujudkannya. Coba muhasabah tentang kita saat ini.

Setelah mahasiswa dinyatakan lulus DM1 maka dengan serta merta ia akan masuk kedalam database KAMMI sebagai kader, untuk itu kaderisasi akan menyediakan sarana untuk meningkatkan kualitas kader secara berkesinambungan dan Madrasah KAMMI adalah salah satunya. Pada mulanya Madrasah KAMMI dibagi menjadi dua, yaitu Madrasah KAMMI Khas dan Madrasah KAMMI klasikal. Dimana Madrasah KAMMI Khas inilah yang biasa kita sebut Liqo dan Madrasah KAMMI klasikal yang pada Komisariat Batam dilaksanakan seminggu sekali setiap sabtu siang. Didalam Manhaj terdapat 54 materi yang harus dibahas pada MK baik Khas ataupun Klasikal, atau tidak menutup kemungkinan akan diulang berkali-kali pada MK Khas dan MK Klasikal.

Pada dasarnya bukanlah MK yang membutuhkan kader untuk mengunjunginya tiap pekan tapi sesungguhnya kaderlah yang membutuhkan MK sebagai sarana untuk peningkatas tsaqofah agar menjadi pemuda-pemudi yang berkualitas. Nyatanya, masih banyak kader-kader yang menganggap sepele sarana ini. Tiap pekan presentase kehadirannya selalu naik turun atau bahkan cenderung turun dan tidak naik-naik.

Saya sangat memberikan apresiasi yang besar kepada mereka-mereka yang dapat mengatur waktunya sehingga bisa rutin menghadiri MK klasikal tiap pekannya. Tapi satu hal yang saya khawatirkan adalah pertemuan yang diharapkan sebagai sebuah forum iman dan ilmu ini tidak meninggalkan makna sama sekali pada diri kader. Pada mulanya Datang dan duduk diruangan diniatkan untuk mendengarkan materi yang akan disampaikan, tetapi ketika sampai ditengah jalan niat itu berubah haluan dan setanpun menggoda kekokohan niat itu dengan menimbulkan hasrat untuk mengobrol, bercengkrama atau bahkan cekikikan (tertawa-tawa tak karuan). alhasil, jadilah forum riuh dengan suara ustadz ceramah didepan dan peserta MK ngobrol dibelakang, sungguh sangat tidak kondusif untuk dijadikan media peningkatan kualitas. Kondisi semakin diperparah ketika hampir semuanya tidak focus dan semakin mengabaikan materi yang disampaikan, seakan ustadz yang didepan berkoar-koar tanpa makna. Jika sekali-kali mengomentari suatu hal tentang yang disampaikan atau tertawa ringan ketika pemateri menyampaikan sesuatu yang lucu, saya rasa wajar saja untuk menghilangkan kekakuan pada forum. tetapi melakukan hal-hal yang tidak berhubungan dengan forum saat itu saya rasa sangat disayangkan sekali mengingat banyak yang kita sia-siakan. Kaki pun diselonjorkan kedepan seolah-olah belum mendapatkan materi tentang adab-adab berada di forum, tetapi jika memang belum dapat saya sarankan untuk me-requestnya sekarang juga ataupun bisa mencari tau sendiri dengan fasilitas pengetahuan yang ada dimana-mana. Berusahalah menjadi sosok yang mandiri, mencari, jangan hanya bisa mengharap.

Disetiap proses belajar mengajar kita tau bahwa salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan pemahaman tentang apa yang disampaikan adalah dengan mendengarkan, menulis dan membaca ulang. Tetapi saya rasa ini tidak berlaku pada kader-kader hari ini, karena saat ini kader telah memiliki daya serap yang luar biasa dan daya ingat yang tak tertandingi serta muatan memory otak yang melebihi kecanggihan computer yang paling canggih sekalipun. Subhanallah, Ini bisa dilihat ketika disampaikan materi tidak ada proses pencatatan disana, tidak ada pena, tidak ada kertas, tidak ada pengulangan membaca, tapi yang ada hanya tatapan khusyuk ke sang pemateri seolah-olah terpesona pada sosok yang berada didepan. Tatapan itupun entah tatapan kosong atau berisi, tapi saya harap tatapan penuh makna. dan hati saya kembali lega ketika saya kembali diyakinkan bahwa semua yang hadir telah mengerti tentang apa yang telah disampaikan, terbukti ketika sesi Tanya jawab tidak ada yang bertanya. Saya rasa itu bukti bahwa daya serap dan daya ingatnya benar-benar bekerja dengan baik.

Wallahu’alam biishawhab.

Catatan ringan dari seseorang yang tidak lebih baik dari antum. Dari kita untuk kita.

Sabtu, 08 januari 2011, 11:50 PM.