Hari hampir berganti saat dua kakak beradik itu masih asyik berbincang, disebuah kamar berukuran sedang dalam rumah yang sederhana tapi sangat bersahaja.. ya, itulah aku dan kakakku yang masih tidur dalam satu kamar yang sama walau berbeda tempat tidur. Kami baring ditempat tidur masing-masing, berbincang-bincang seru menghabiskan sisa hari dengan suara-suara riuh yang jika didengar dari jauh seperti dengungan segrombolan lebah. Sebenarnya ini jarang sekali terjadi, kesibukan masing-masing yang membuat kami jarang berbicara panjang lebar. Walau satu kamar kesempatan untuk ngobrol menceritakan keseruan hidup masing-masing sangatlah jarang. Coba kita lihat kegiatan kami sehari-hari :
“Kakakku adalah seorang mahasiswa yang sekaligus seorang karyawan swasta, saat pagi hari dy sibuk mempersiapkan sgala sesuatunya untuk brangkat kekantor, dan pada saat itu aku masih tergolek santai ditempat tidur atau kalau lagi rajin aku sedang nyuci piring dan beres-beres. Siang hari dia habiskan ditempat kerja, terkadang kami berkomunikasi via sms atau email itupun jika ada yang mendesak. Malam harinya tanpa pulang terlebih dahulu(untuk menghemat waktu dan ongkos) dy langsung kekampus dan pulang pada saat aku sudah tidur, begitu seterusnya selama bertahun-tahun. Sedangkan aku, statusku sebagai mahasiswa tulen(tanpa bekerja maksudnya) membuat aku menghabiskan sebagian waktuku dikampus, dikegiatan-kegiatan ala mahasiswa, jalan-jalan bareng temen, ke mall, nanton, dll. Malam harinya, aku harus membimbing beberapa adik-adik sekitar rumah untuk mengerjakan PR-PR mereka, capek..yang akhirnya membuat aku tidur selalu cepat. Saat hari libur –hari minggu misalnya- saat dy ada waktu dirumah saat itu justru aku tak bisa dirumah karena beberapa kegiatan ala mahasiswa yang aku bilang tadi.”
Yah begitulah rutinitas yang sederhana tapi membuat dua orang kakak beradik ini merindukan saat-saat dapat bercerita bebas. Tapi malam itu kami berbincang panjang, menceritakan semuanya, apapun, yang bisa diceritakan kami utarakan, seru, asyik, bertambah pelajaran hidup dari kisah-kisah yang menjadi tema. Kadang topiknya tak terarah, nyambung kemana-mana, sembraut, tak jelas, tapi seru. Semua kami bahas, dari caleg, teman-teman, kehidupan ikhwan akhwat(insya Allah ga gibah^_~), penuh semangat, rasa kantukpun takut melihat semangat kami becerita. Tak jarang kami harus memelankan suara karena penghuni kamar sebelah tampaknya tak senang, mengeluarkan deheman ringkih yang seakan-akan menyindir “ehm..udah malam ni, orang mw tidur, jangan berisik..” tapi tetap aja, lanjut....
Saat jam memberitahu bahwa beberapa menit lagi hari akan tertutup, saat dua jam lebih berbincang-bincang, saat kami terdiam kehabisan topik pembicaraan, saat itulah aku beranjak kekamar kecil untuk mencuci muka dan berwudhu. Saatnya tidur, dan saat itu aku baru merasakan kerongkonganku sangat perih, berbicara begitu semangat yang panjang lebar membuat kerongkonganku sakit. Tapi tak apalah..untuk suatu momen yang langka, itu tak menjadi masalah.
Trimakasih ya Allah..
telah memberikan kehidupan yang indah,
kesibukan yang menggugah,
dan kakak yang istiqamah(itu nama belakang kakakku)^_~
Bedtime stories yang menggugah, bermanfaat dan berilmu, aku akan slalu rindu saat-saat seperti itu, berbincang, tertawa, berpendapat, semuanya.. aku akan slalu rindu. Sebelum masing-masing dari kami mempunyai kamar sendiri, sebelum masing-masing dari kami mempunyai rumah sendiri, sebelum masing-masing dari kami mempunya teman cerita sebelum tidur sendiri,, sebelum itu semua terjadi aku akan selalu rindu dengan BEDTIME STORIES ala dua kakak beradik.
Sabtu, 07 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar