Pages

Kamis, 23 Juni 2011

Student camp. Bukan kemah biasa.


Bismillah

Tak terasa ujian akhir semester genap untuk tingkat SMA telah barakhir, sebagai pembuka liburan panjang kali ini Iqro’ Club mengadakan kegiatan motifasi. Iqro’ Club sebagai lembaga pembinaan akhlak pelajar mengambil momen ini untuk memperkenalkan urgensi tarbiyah dan indahnya ukhuwah. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari sabtu sampai ahad (18-19 Juni 2011) dipantai tangjung pinggir ini diikuti oleh pelajar-pelajar SMA dan sederajat yang notabenenya adalah pengurus Rohis sekolah masing-masing. Kegiatan yang bertajuk Student Camp ini diikuti oleh 108 peserta dari 7 sekolah di kota Batam.

Kegiatan diisi materi-materi keremajaan yang sifatnya memotifasi peserta untuk mencari makna tentang pemuda muslim sesungguhnya. Materi-materi yang disuguhkan adalah Manajemen Waktu, Manajemen Cinta dan Dunia Islam Palestina serta juga ada mentoring per kelompok yang dipandu oleh para mentor. Walaupun sekilas terlihat seperti kemah biasa tapi kegiatan ini jelas beda dengan kemah-kemah pada umumnya. Peserta dan panitia tetap harus menjungjung tinggi nilai-nilai islam seperti sholat fardhu tepat waktu, Tilawah Qur’an, dzikir al-matsurat, sholat Qiyyamul Lail serta kultum setiap selesai Sholat yang disampaikan oleh perwakilan tiap-tiap kelompok Ikhwan. Selain itu ada juga TimDis (Tim Disiplin) yang tugasnya adalah memantau perilaku peserta yang mencangkup interaksi Ikhwan-akhwat, perkataan, kerapian tenda, dll. Jadilah student camp iqro’ club ini bukan camp biasa.

Malam hari diisi dengan acara Haflah (api unggun) dengan menampilkan keterampilan tiap kelompok. Dan dini harinya, yang mungkin bagian yang paling berkesan, yaitu jurit malam. Setelah melakukan sholat qiyyamul lail dengan disinari cahaya bulan purnama, Para peserta diminta menyusuri daerah tepian hutan dengan seorang peserta lainnya dari kelompok yang berbeda. Ini bertujuan untuk mendekatkan peserta dengan peserta dari sekolah lain dan juga agar kembali mendekatkan peserta dengan Allah.

Hari kedua, satu kegiatan yang mungkin juga tak terlupakan. Outbond. Ini yang paling dinanti, baik peserta ataupun panitia. Dengan memanfaatkan hutan di sekeliling lokasi perkemahan, tim outbond dari Batam adventure Club menyulapnya jadi area outbond yang seru. Sedikitnya ada enam permainan yang di siapkan. Semua melatih kekompakan, kepercayaan, keberanian, dan daya tahan tubuh yang kuat. Itulah yang diharapkan dari keseluruhan kegiatan ini. Melahirkan generasi-generasi muda yang sehat Fisik, ruhani dah ruhiyah.

Acara di tutup dengan upacara penutupan yang dipimpin oleh ketua Iqro’ Club Batam Bapak Hasbullah. Penyerahan hadiah-hadiah dan penyampaian pesan dan kesan dari peserta. sebelum penutupan ada acara makan bareng dengan menu special.

Akhir kata, penyelenggara berharap semoga dari ke 108 orang peserta ini akan selalu menjadi pemuda-pemuda yang semangat dan senantiasa istiqomah. Sehingga untuk yang kelas XII semoga bisa menjadi panitia di tahun depan dan untuk yang masih kelas X dan XI akan tetap semangat ikut kegiatan ini ditahun depan..

Sampai jumpa tahun depan dengan acara yang semakin spektakuler. Dengan semangat baru. Dan keistiqamahan yang semakin mengakar. Semoga wajah-wajahnya kian bertambah bukan berganti. Yang pasti, jika ikut acara ini harus rela menerima konsekuensinya, yaitu semangat yang menggebu, percaya diri yang membuncah dan keimanan yang bertambah. Keep hamasah. (MaTa) ^,^










Jumat, 10 Juni 2011

Kemenangan Hati [catatan film Hati Merdeka]



Bismillah,

akhirnya seri terakhir dari triogi film merah putih di luncurkan juga. saya pun memilih untuk menontonnya. ada 3hal yang membuat saya ingin menonton film ini. pertama, saya telah mengikuti seri-seri sebelumnya. kedua, saya suka film tentang perang. ketiga, saat ini saya benar-benar butuh hiburan ditengah-tengah gigitan tugas akhir.

berusaha mencari ibroh dari setiap apa yang saya tonton. itu yang saya pikirkan setiap saya merencanakan menonton agar tidak ada yang sia-sia dari setiap yang saya lakukan. dan saya pun merangkum beberapa point dari film ini.

dipembukaan film kita sudah disuguhi kisah rela berkorbannya pahlawan cilik bernama Budi. ketika ia tertangkap sedang memata-matai Belanda, ia ketahuan. sang kapten yang memantau dari jauh harus mengambil keputusan untuk menembak. Budi pun mengiyakan. resiko terbesar adalah Budi tertembak, tapi Budi tau betul makna pengorbanan dalam sebuah pencapaian misi. dan Budi pu tertembak. gugur. selanjutnya ketika sang kapten (Lukman Sardi) dan timnya di beri misi untuk membunuh kolonel Belanda. Amir (kapten) dengan tegas mengatakan "kami tentara bukan pembunuh". berperang memang tugas tentara. tujuannya untuk meraih kemerdekaan. tapi jika dalam perjalanan tugasnya harus ada yang dibunuh ya memang seperti itulah realitanya. tetapi bukan langsung tertarget pada pembunuhan. dan ketika akhirnya Amir memilih untuk meletakkan pangkat kaptennya dan pulang kerumah, tentu saja sang istri bahagia apa lagi ia sedang hamil tua. naluri manusia biasa adalah ingin ditemani suami saat melahirkan. tapi ia menyadari suaminya mungkin memang terlahir untuk menjadi tentara. akhirnya iapun menyuruh suaminya untuk menyusul rekan-rekannya yang sudah dalam perjalanan menuju misinya. disini bisa kita lihat kerelaan meninggalkan "nikmat dunia" demi kepentingan orang banyak. mungkin kita pernah mendengar kisah sahabat yang tidak mengikuti perang uhud. atau kisah Hanzhalah radhiyallahu anhu yang jenazahnya dimandikan oleh malaikat karena syahid masih dalam keadaan junub. semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah-kisah mereka.

selanjutnya, ketika konflik demi konflik mewarnai tim kecil ini mereka tetap merasakan bahwa mereka masih membutuhkan jama'ah, karenanya mereka masih tetap solid. kemudian tentang strategi. ini juga penting. dan digambarkan pada film ini betapa pentingnya strategi. setelah perang demi perang terjadi. akhirnya sang target yang harus dibunuh pun sudah di depan mata. dan Thomas yang memiliki dendam karena kolonel tersebut telah membunuh keluarganya paling berantusias untuk menuntaskan misi ini. membunuh sang kolonel.

terjadi gejolak batin sang prajurit bahwa mereka adalah tentara bukan pembunuh. ketika Amir (kapten) memanggil namanya untuk berusaha menenangkan Thomas. akhirnya Thomas melepaskan keinginan untuk membunuh kolonel tersebut. karena kolonel itu juga tidak akan bisa melawan karena sudah terluka dan tidak memiliki senjata.

di akhir inilah terlihat makna dari judul film ini "Hati Merdeka". untuk meraih kemerdekaan hati bukanlah dengan cara membalas dendam atas kejahatan yang telah orang lain perbuat ke kita. tapi kemerdekaan hati yang sesungguhnya adalah ketika kita bisa mengendalikan emosi atau menguasai hati kita untuk kita tata dengan baik. itulah kemenangan hati yang abadi.

film ditutup dengan kutipan kalam illahi, "dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia" (QS. Fussilat:34)

semoga kita termasuk orang-orang yang memiliki hati yang merdeka. tidak ada dendam. iri. dengki. dan segala penyakit hati lainnya. semoga kita temasuk orang-orang yang mendapatkan sinaran cahaya dari-Nya. Allahumma aamiin. (MaTa)
Wallahualam bishawab

Selasa, 07 Juni 2011

Kaos Kaki [indahnya jadi akhwat]


Bismillah,

Beberapa minggu terakhir Batamku yang panas nan gersang ini dilimpahkan salah satu rahmat-Nya yang indah, hujan. Jika hujan turun (dengan tanpa petir) saya selalu tersenyum, bahagia coi. Tapi kalau disertai petir agak nyengir jadinya. Terlepas dari hujan adalah salah satu waktu yang mustajab untuk kita berdo'a, hujan juga bisa menjadi terapi pikiran (bagiku). segudang penat yang dengan suka rela nangkring diotak dan punggung menjadi agak tersingkirkan dengan keindahan alunan rintik hujan (ceile). Untuk itu saya sampaikan, saya suka hujan, dengan segala macam pernak-perniknya.

Dan tentang akhwat, ada kesamaan antara hujan dan akhwat. suatu ketika hujan bisa turun rintik-rintik, agak lebat bahkan bisa lebat luar biasa. bisa sepintas lalu, sebentar, agak lama, dan lama banget. Tapi pelangi muncul setelah hujan. begitulah akhwat, lembut, tegas bahkan galak (hehe) bisa tiba-tiba begitu sensitif. Tapi disitulah indahnya jadi akhwat. terdapat pelangi dibalik lebatnya hujan dan dahsyatnya petir.

Tentang Akhwat dan hujan, ingin saya angkat sejak lama kisah ini, menunjukkan seberapa kuat idealisme sang pelangi. mengutip kisahku dihari minggu yang lalu. ketika beraktifitas ditemani dengan guyuran hujan. akhwat sejati biasanya kita lihat selalu ditemani dengan kaos kaki yang menutupi kakinya. berbagai model diluncurkan untuk menciptakan kenyamanan bagi yang memakai, dalam hal ini akhwat tentunya. dari yang model biasa, model jempol, kaos kaki wudhu, sampai berbagai pilihan warna. semuanya untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kesyiar'ian. ketika musim hujan tiba, idealisme pun diuji, akankah tegar menggunakan kaos kaki saat bepergian dengan resiko kaki basah dan tidak nyaman karena dibungkus dengan kaos kaki yang basah karena guyuran hujan atau genangan air. kalau stok kaos kaki lagi banyak, bisa membawa cadangan kaos kaki beberapa biji. tapi kalau kaos kaki masih tergantung dijemuran belakang rumah karena matahari tak kunjung mengeringkannya apa jadinya?! mau beli? kantong tipis, maklum aktipis yang lagi nahan pipis. alhasil, kejadian seperti yang saya alami hari minggu lalu pun sering terjadi. keluar rumah dengan kaos kaki kering, sampai dilokasi diskusi mingguan basah, dijemur, lalu agak kering, di pake lagi untuk menuju tempat pembantaian tugas akhir, basah lagi, karena masuk ruang berAC akhirnya agak kering lagi, tapi perjalanan masih harus dilanjutkan menuju tempat yang membahas nasib adik-adik SMA, eh basah lagi, duduk sebentar jadinya agak kering lagi, pulangnya dianter teman sampai simpang, menuju rumah jalan kaki dan akhirnya basah lagi. oh malangnya kakiku. mengkerut, keriput, kayak kulit siput. sengsara? tidak. justru bangga. masih punya rasa malu jika harus buka kaos kaki ditempat umum. merana? tidak juga. Alhamdulillah masih selalu ingat pada batas-batasan aurat wanita. dan semoga akan selalu seperti itu.

inilah indahnya jadi akhwat, begitu banyak pernak-perniknya yang unik, nyentrik tapi asik. nikmat bisa dirasa jika kita benar-benar bisa memaknai apa yang kita lakukan. senikmat makan coklat sebungkus besar sendirian. nikmat tak terkira. tiap gigitannya benar-benar dirasakan dan dinikmati (jadi pingin coklat). dan sebaliknya jika tak mengerti maknanya. apa jadinya? tak dapat menikmatinya.

untuk para akhwat, jangan pernah mengeluh karena kaos kaki baru ganti harus rela kotor terkena becek. jangan pernah ngeluh karena cucian kaos kaki jadi semakin menumpuk. karena semua pengorbanan selalu ada nilai. setiap kesabaran selalu berbuah keindahan. bukankah harus menunggu hujan untuk melihat keindahan pelangi?


Wallahu'alam bishawab